Matras News, Jakarta – Koalisi Indonesia Maju (KIM) antusias menangkan Prabowo – Gibran menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya ribuan manusia digemparkan dengan kehadiran Prabowo – Gibran di Gedung KPU RI, pada saat pendaftaran kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 ini,
Hal tersebut menyedot perhatian masyarakat di sepanjang jalan Imam Bonjol Jakarta-Pusat pada, Rabu (25-10.2023).
Prabowo dan Gibran yang diusung koalisi “gemuk” ini, merupakan fenomena politik yang tidak biasa terjadi di indonesia.
Dicky Loupatty menjelaskan,” Pasalnya,dinamika politik yang terjadi hari ini telah memutus mata rantai generasi sebelumnya berganti kepada generasi milenial,” Jelasnya.
“Prabowo Subianto bersanding dengan Gibran Rakabuming Raka, adalah sebuah fenomenal alam dalam kondisi demokrasi Indonesia masih terukur, dan labil pasca 25 tahun Reformasi bergulir.
Kegamangan dan pilihan kaum milenial juga tidak bisa di “tolak” sebagai alasan ketidak mampuan mereka.
Sangat irasional jika ada penolakan sepihak, terkait Koalisi Indonesia Maju “menggandeng” Prabowo dengan Gibran,” tutur Wakil Sekjend DPP Partai Golkar Dicky Loupatty.
Lebih lanjut, Wakil Sekjend DPP Partai Golkar ini, mengatakan, “bahwa publik harus menolak anasir-anasir yang tidak berdasarkan Sejarah berdirinya Republik ini.
Dengan begitu, kedua Paslon, Prabowo-Gibran, dalam Kitab Bahasa Jawa, Rabu Pon, dijulukki sebagai “Lakuning Rembulan” adalah: makna dari sebuah kemampuan dari kedua Paslon, Prabowo dan Gibran,” ujar Dicky.
Artinya, kedua Paslon ini, mampu menerangi orang lain, dengan kata lain, bisa memberikan perlindungan kepada Rakyatnya. Disatukan sisi, kemampuan dan kualitas kedua Paslon ini telah teruji dan terukur,” kata Dicky.
Lanjut Dicky, sosok kedua figur, Prabowo – Gibran adalah, catatan inspirasi Sejarah anak bangsa. Penelusuran itu dapat Kita temukan dalam pidato Bung Karno, “The Founding Father’s”.
“Sang Proklamator, menyebutkan, bahwa berikan “Aku Seribu (1000) Orang Tua”, maka niscaya akan “Kucabut Semeru” dari akar-akarnya, dan berikan “Aku Sepuluh Pemuda”, niscaya akan “Kuguncangkan Dunia”.
Dicky mengungkapkan,” Kerangka inspiratif, goresan Sejarah ini mempunyai benang merahnya dengan kedua Paslon, Prabowo-Gibran yang di usung KIM di 2024 nanti. Dengan begitu, benang merah yang ditemukan dalam semangat Pidato Bung Karno, ter- kolerasi dengan kombinasi pasangan Prabowo – Gibran,” ungkap Dicky.
Walaupun disana – sini, kedua Paslon ini mau dipisahkan bahkan ingin dipecah belah oleh kekuatan luar, namun sebagai Kader Golkar dan tergabung dalam KIM, tetap berjuang meskipun diterpa dinamika politik yang kini sedang tidak baik-baik saja.
Lanjut Dicky, dengan demikian di-ibaratkan Prabowo melambangkan satu dari seribu orang tua, dan Gibran adalah: satu dari sepuluh anak muda yang diminta Bung Karno.
“Inspiratif Sejarah inilah, lebih mengemuka dalam wujud kekuatan politik kekinian yang tengah dibangun Koalisi Indonesia Maju.
Baca Juga : Aliansi Mahasiswa Bekasi Dukung Polri Tetapkan Status Firly Bahuri Sebagai Tersangka
Kita lihat saja nanti di 2024, jika pasangan Prabowo – Gibran terpilih, maka efek kepercayaan itu semakin terlihat, bahwa kaum muda bisa menentukan arah kemajuan bangsanya,” Kata Dicky Louwpatty, yang juga pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP – AMPI) periode 2009-2014
Dicky Louwpatty menambahkan,” eksperimen politik yang di adu KIM adalah Kaum Milenial sebagai tesis Sejarah yang melahirkan gerakan pembaharuan bangsa.
“Bahwa King Maker Pasangan, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tidak mau berspekulasi.
Namun bertekad di putaran pertama, pasangan yang di usung KIM terus melaju dan prediksi diputaran pertama menang Pemilu Presiden di 2024, “tambahnya.