Matras News, Bekasi – Permasalahan Angkutan Kota (Angkot) tak kunjung usai dari tahun ke tahun. Banyaknya pengeluaran dan minim pemasukan, masyarakat Kota Bekasi menginginkan angkutan kota masuk ke perumahan dan perkampungan guna mengimbangi penghasilan ekomoni dan kebutuhannya.
Saat ini fasilitas trayek angkutan kota di perumahan dan perkampungan mengalami penyusutan bahkan banyak trayek di tutup.
Kendati demikian Pemerintah Kota Bekasi perlu memperhatikan masyarakat untuk menopang rutinitas sehari-hari.
Menyikapi Hal tersebut, Calon Wakil Wali Kota Bekasi, Nurul Sumarheni angkat bicara.
Ia mengatakan, permasalahan angkutan kota sudah bertahun tahun, bahkan masyarakat kota Bekasi dibiarkan mencari solusinya sendiri untuk mencari persoalan transportasi.
Dengan demikian, masyarakat harus mengocek uang lebih besar, menggunakan ojek online, serta kredit motor yang hasil kedepanya tidak memenuhi kebutuhan, sehingga terjadi kredit macet, papar Nurul.
“Warga di perumahan atau di perkampungan sangat butuh transportasi yang dapat menjangkau mereka.
Menurut Nurul, Harus dibangun sistem transportasi terintegrasi untuk di wilayah perkampungan dan Perumahan paparnya kepada matras news pada, Senin 28 Oktober 2024.
“Kalau di perumahan dan perkampungan mengunakan angkot, jika di jalan besar atau jalan protokol bisa memakai BisKita, terang Nurul.
Nah” lanjut Nurul, angkot yang ada mengakses perumahan dan perkampungan harus di perbanyak sebaliknya juga dengan layanan BisKita juga harus di perbanyak.
Jangan sampai masyarakat menunggu lama dan semua bisa terlayani, apalagi kita sudah punya MRT, LRT, katanya.
“Saya yakin jika ada transportasi yang disediakan dan bisa menjangkau semua plosok yang ada di Kota Bekasi, masyarakat akan cenderung menggunakan transportasi umum. Masyarakat tidak menggunakan kendaraan pribadi sehingga mengurai kemacetan, terang Nurul.