MatrasNews, Bekasi – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menggelar konsultasi publik untuk mempercepat pembangunan fasilitas Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PLTSa) berkapasitas 1.000 ton per hari. Langkah strategis ini diambil untuk mengatasi krisis sampah yang kian mendesak, di mana TPA Sumur Batu sudah mengalami over kapasitas.
Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Drs. Junaedi, membuka forum yang digelar pada Selasa (26/8/2025) itu. Ia memperingatkan bahwa tanpa penanganan serius, Kota Bekasi diprediksi tak lagi mampu menampung volume sampah dalam beberapa tahun mendatang. “Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan khusus dan langkah preventif,” tegas Junaedi.
Proyek yang akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ini akan menerapkan teknologi moving grate incinerator ramah lingkungan. Sistem pengolahan emisinya dirancang memenuhi standar lingkungan terketat Uni Eropa (IED) dan Indonesia.
Konsultasi publik menghadirkan sejumlah narasumber kunci, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bekasi, perwakilan Kementerian ESDM, dan akademisi ITB, Dr. Mochammad Chaerul. Forum ini bertujuan untuk menyempurnakan studi kelayakan, menciptakan transparansi, dan menghimpun masukan dari seluruh pemangku kepentingan.
“Program ini merupakan bentuk nyata komitmen Pemkot dalam menjaga kelestarian lingkungan,” pungkas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Proyek ini merupakan implementasi dari Perpres No. 35/2018 tentang percepatan pembangunan PLTSa.









