Menu

Mode Gelap

Gaya Hidup Sehat

Selama Maret 2025, DBD Meningkat di Kelurahan Harapan Jaya Kota Bekasi

badge-check


Selama Maret 2025, DBD Meningkat di Kelurahan Harapan Jaya Kota Bekasi Perbesar

Matras News, Bekasi – Selama bulan Maret 2025 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat di Kota Bekasi, seperti yang di sampaikan dr. Tando, Kepala Puskesmas Seroja, Harapan Jaya, Bekasi Utara menjelaskan sudah ada 11 Kasus DBD yang terlaporkan ke Puskesmas.

design4223

Adapun Kasus DBD yang terlaporkan terdiri dari RW 001 (3 kasus), RW 003 (3 Kasus), RW 006 (3 kasus), RW 020 (1 kasus), RW 026 (1 kasus).

Hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dari semua kasus DBD yang ada di temukan jentik nyamuk. Jentik jentik nyamuk ini akan menjadi nyamuk dewasa yang berpotensi melanjutkan penularan DBD.

Jentik jentik nyamuk TIDAK dapat di matikan dengan Fogging. Hasil Penyelidikan Epidemiologi yang dilakukan Puskesmas tidak di dapati indikasi untuk dilakukan Fogging fokus.

Oleh karena itu di butuhkan kesadaran bersama untuk memutus mata rantai penularan DBD di wilayah Harapan Jaya.

Adapun Pencegahan dan ciri-ciri terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai berikut:

  1. Menggiatkan kembali kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin.
  2. Mengaktifkan kembali kader jumantik yang sudah ada
  3. Menggalang kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik, minimal di rumah sendiri.
  4. Menaburkan larvasida pada tempat tempat penampungan air yang sulit di kuras.
  5. Segera bawa berobat ke Faskes terdekat jika didapati gejala infeksi dengue (DBD) seperti demam tiba-tiba, mual, muntah, badan sakit.

Sementara, Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk fokus menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk menekan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).

Untuk menangani masalah tersebut, kata Bobihoe, perlu adanya kerja sama dari semua pihak. Mulai dari Dinas terkait, kecamatan, kelurahan, tiga pilar, pengurus RW, RT, kader PKK, Dasawisma, kader Jumantik, dan tokoh masyarakat.

“Saya menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan koordinasi, wajib ada monitoring evaluasi di tujuh tatanan, pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi kesehatan, tempat umum dan sarana olahraga, katanya pada, Kamis, 13 Maret 2025.

Barangkali ada tempat-tempat atau rumah kosong dan tanah kosong yang ditinggal pemiliknya, ini yang harus dijadikan perhatian bagi semua pihak untuk dilakukan PSN di lokasi-lokasi tersebut,” paparnya.

Dia juga meminta kepada camat dan lurah agar berkoordinasi kepada pengurus RW dan RT agar lokasi yang tidak dapat dimasuki dipantau oleh kader Jumantik.

“Semua lingkungan, jangan sampai ada yang terlewat. PSN wajib dilakukan secara efektif dan kuncinya masih PHBS.

Semoga dengan arahan tadi dapat menjadikan semangat semua pihak. Ayo kita tekan angka kasus DBD, jangan kalah dengan DBD harus yakin kita bisa selesaikan kasus tersebut secara bersama,” ucapnya.

Baca Lainnya

Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman

23 April 2025 - 00:06 WIB

Mustika Ratu dan BPOM Edukasi Kosmetik Aman

Nestle Indonesia Gandeng RSUD CAM Kota Bekasi Adakan Workshop NICU Next Gen 25

22 April 2025 - 01:26 WIB

Nestle Indonesia Gandeng RSUD CAM Kota Bekasi Adakan Workshop NICU Next Gen 25

Dinas Kesehatan Kota Bekasi Gelar Pembinaan Kepada Calon PPPK

11 April 2025 - 00:03 WIB

Dinas Kesehatan Kota Bekasi Gelar Pembianaan Kepada Calon PPPK

Kuliner Hari Raya, Gaya Hidup dan Obesitas

30 Maret 2025 - 05:26 WIB

99obesitas merdeka

Pemerintah Berikan Rumah Bersubsidi untuk Tenaga Kesehatan di Indonesia

30 Maret 2025 - 03:26 WIB

Pemerintah Berikan Rumah Bersubsidi untuk Tenaga Kesehatan di Indonesia
Trending di Gaya Hidup Sehat