Matras News Karawang – Saat terinfeksi bakteri atau virus, maka umumnya seseorang akan mengalami demam. Dari sekian banyak jenis demam, ada satu kondisi yang dinamakan sebagai demam kelenjar.
Umumnya, demam yang diakibatkan oleh virus ini menyerang anak-anak remaja dengan usia antara 15 – 24 tahun.
Jadi, apabila Anda atau anak Anda mengalami gejala berapa pembengkakan pada kelenjar, nyeri tenggorokan, dan disertai demam, maka itu kemungkinan gejala demam kelenjar.
Untuk mengetahui secara lebih mendalam seputar kondisi ini maka silakan simak rinciannya oleh narasumber dr. Bimo Prasetyo, Dokter Umum Primaya Hospital Karawang.
Demam kelenjar yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Infeksi ini akan mengakibatkan dua jenis sel terserang yaitu sel darah putih (limfosit B) dan sel kelenjar liur.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai mononukleosis, glandular fever, atau kissing disease mengingat penularan kerap terjadi melalui ciuman.
Penyakit ini tergolong penyakit menular. Umumnya, penularan virus ini sering menjangkit anak usia remaja hingga hingga awal dewasa mulai dari usia 15 – 24 tahun.
Laki-laki maupun perempuan memiliki peluang yang sama untuk tertular. Selain itu, penularannya sendiri dapat melalui alat makan minum, ciuman, maupun kontak terhadap air liur penderita seperti saat batuk atau bersin.
Tidak hanya menular melalui air liur, virus ini juga terdapat di darah serta sperma penderita. Oleh karena itu, berbagai metode seperti hubungan seksual, transfusi darah, hingga donor organ tubuh juga bisa menjadi penyebab penularan virus ini.
Apabila seseorang telah terserang penyakit ini lalu sembuh, maka sistem tubuh akan memiliki kekebalan terhadap penyakit ini.
Dengan begitu, orang tersebut umumnya tidak akan terkena penyakit ini kembali. Jika pun terinfeksi, maka gejala yang tampak pun lebih ringan dari gejala pertama.
Kondisi ini umumnya terjadi para anak remaja dan dewasa muda usia 15 – 24 tahun. walau demikian, siapa pun dan segala usia sekalipun dapat terinfeksi penyakit ini. Selain itu, beberapa kondisi lain yang dapat memengaruhinya meliputi:
- Paparan air liur penderita
- Pasien donor organ tubuh penderita
- Pernah melakukan transfusi darah dengan positif virus EBV
- Hubungan seksual dengan pasien
- Penyebab Demam Kelenjar
Mengutip dari l aman MedicalNewsToday, bahwa penyebab demam kelenjar yaitu karena infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini memiliki masa antara 4 – 7 minggu. Setelah itu, gejala awal baru muncul seperti demam dan pembengkakan kelenjar.
Setelah penderita sembuh, umumnya virus masih tetap menetap di tubuh penderita. Dengan begitu, penularan dapat terus berlangsung mellaui media air liur, darah, maupun sperma. Dalam beberapa penelitian, penularan dapat terjadi hingga 18 bulan sejak penderita sembuh.
Gejala Demam Kelenjar
Gejala demam kelenjar yang paling umum yaitu demam. Biasanya, gejala ini mulai muncul antara 4 – 7 minggu setelah penderita terinfeksi virus.
Walau demikian, tidak semua penderita mengalami gejala yang sama. Bahkan, sebagian penderita tidak merasakan gejala sama sekali atau gejalanya cenderung ringan.
- Gejala Awal
- Sakit kepala
- Demam
- Menggigil
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Lemas
- Gejala Lanjutan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam merah di beberapa bagian tubuh
- Penyakit kuning (kulit serta putih mata menjadi kuning)
- Pembesaran limpa sehingga perut tidak nyaman
- Langit-langit mulut terdapat bintin-bintik merah
Cara Dokter Mendiagnosis
Dokter akan mendiagnosis demam kelenjar dengan menanyai gejala pasien. Setelah itu, akan melakukan pengecekan fisik untuk melihat apakah terdapat pembesaran limpa serta pembengkakan kelenjar getah bening atau tidak.
Apabila masih belum jelas, maka dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes darah. Tes ini berguna untuk mendeteksi antibodi virus EBV dan melihat kadar sel darah putih serta kemungkinan kelainannya.
Pencegahan Demam Kelenjar
Penularan utama virus EBV dapat terjadi melalui air liur. Oleh karena itu, pencegahannya tentu dengan menghindari kontak air liur dengan penderita. Beberapa metode pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Hindari berciuman dengan penderita
- Cuci tangan dan jaga kebersihan diri
- Hindari penggunaan alat makan bersama-sama
- Hindari hubungan seksual dengan penderita
- Jangan menggunakan alat suntik bersama
- Pengobatan Demam Kelenjar
Pengobatan terhadap penyakit ini umumnya bisa dilakukan secara mandiri karena akan sembuh sendiri dalam satu hingga beberapa minggu hingga beberapa bulan. Perawatan mandiri yang dapat dilakukan meliputi:
- Perbanyak minum air putih
- Istirahat cukup
- Berkumur dengan air garam
- Konsumsi obat pereda nyeri
- Pastikan makan-makanan bergizi dan seimbang
Dalam banyak kasus, kondisi ini dapat memakan waktu hingga 3 bulan untuk bisa dikatakan pulih total.
Komplikasi
Demam kelenjar bisa memengaruhi fungsi hati. Jadi, usahakan untuk tidak memperparahnya dengan zat atau minuman tertentu seperti minuman beralkohol yang semakin memperburuk kondisi nantinya. Selain itu, dalam beberapa kasus yang parah kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi seperti:
- Hepatitis
- Limpa robek
- Peradangan otot jantung
- Gangguan sistem saraf
- Penurunan sel darah
- Pembesaran amandel
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri Anda ke dokter umum apabila gejala demam kelenjar berlangsung selama 10 hari lebih.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang hebat dalam 2 hari yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening serta sakit kepala hebat, maka jangan tunda lagi untuk menghubungi dokter.