Orang Tua Harus Hadir Secara Emosional di Era Digital untuk Bimbing Remaja

oleh -
oleh
Orang Tua Harus Hadir Secara Emosional di Era Digital untuk Bimbing Remaja
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Pengasuhan remaja di era digital menuntut orang tua tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga menjadi pendengar yang peka, pelindung yang sigap, dan teladan yang bijak.

Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, dalam webinar Keluarga Bersahaja menyambut HUT ke-80 RI, Selasa (12/8).

“Anak-anak tidak cukup hanya didampingi fisik. Mereka butuh orang tua yang hadir sepenuh hati, mendengarkan, melindungi, dan memberi contoh nyata,” ujar Isyana.

Menurutnya, pengasuhan remaja saat ini lebih kompleks, penuh tekanan, dan sering kali tidak bersahabat bagi kesehatan mental.

Tantangan remaja meliputi kesehatan reproduksi, mental, pergaulan bebas, serta kerenggangan hubungan akibat disrupsi digital. “Gawai seolah menjadi keluarga baru. Pertanyaannya, apakah orang tua masih jadi tempat mereka pulang?” katanya.

Isyana menekankan pentingnya keseimbangan antara kasih sayang, bimbingan, dan literasi teknologi untuk membentuk generasi tangguh menyongsong Indonesia Emas 2045.

Orang tua harus membimbing anak memanfaatkan teknologi untuk belajar, berkarya, dan berinteraksi positif, bukan sekadar membatasi penggunaannya.

Pemerintah telah menguatkan fungsi keluarga melalui Perpres No. 72/2021 tentang Penurunan Stunting dan Rencana Aksi Nasional Literasi Digital. “Contohkan penggunaan gawai bijak di rumah. Itu akan membentuk kebiasaan anak,” pesannya.

Dengan komunikasi terbuka dan pendampingan aktif, remaja diharapkan tumbuh sebagai generasi cerdas, berkarakter, dan siap bersaing global tanpa kehilangan nilai luhur bangsa.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.