Pemprov DKI Percepat Pengerukan Sungai di Ujung Menteng untuk Antisipasi Banjir

oleh -
kiki 2
banner 468x60

MatrasNews, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat langkah preventif di daerah rawan banjir, salah satunya melalui pengerukan aliran sungai di sejumlah titik di Ibu Kota.

Hal ini ditegaskan Gubernur DKI Jakarta menyusul banjir yang terjadi sejak Minggu 6 Juli 2025 malam akibat kombinasi hujan deras, kiriman air dari hulu, dan rob.

Gubernur menjelaskan bahwa jajaran Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI dan para wali kota telah berkoordinasi untuk memantau serta menangani genangan dengan cepat. “Kami meminta Dinas SDA untuk siaga. Pengalaman sejak semalam menunjukkan bahwa kinerja kita sudah baik, terutama dalam menjaga kawasan strategis agar tidak terdampak. Sekitar pukul 12 malam, semua genangan sudah tertangani, dan pagi ini kondisi normal,” ujarnya.

Gubernur menyatakan, banjir kali ini unik karena terjadi akibat tiga faktor sekaligus: banjir kiriman dari Bogor dan Depok, hujan lokal dengan intensitas tinggi di Jakarta, serta fenomena rob (pasang laut) yang memicu luapan di Kali Ciliwung dan sungai lainnya.

“Ini pertama kalinya dalam kepemimpinan saya banjir terjadi karena tiga faktor bersamaan. Banyak warga mungkin tidak tahu bahwa permukaan air laut baru turun pukul 20.20 tadi malam. Saat itulah sekitar 600 unit pompa dioperasikan untuk menurunkan genangan,” jelasnya.

Pemprov DKI telah melakukan pengerukan di sejumlah lokasi, termasuk Kali Irigasi Bekasi Tengah yang melintasi tiga kelurahan di Cakung (Ujung Menteng, Cakung Timur, dan Cakung Barat). Berikut progresnya:

  • Segmen A (Kanal Banjir Timur hingga Gerbang Metland Ujung Menteng): 5.573 m³ lumpur dikeruk (2 Februari–19 Mei 2025).
  • Segmen B (Gerbang Metland hingga Jl. Tambun Rengas): 4.640 m³ lumpur berhasil dibersihkan.
  • Kali Inspeksi PAM (Cakung Barat): 2.086 m³ sedimentasi telah dikeruk.
  • Selain itu, Pemprov juga akan memperbaiki turap saluran penghubung irigasi di Jalan Inspeksi PAM, Cakung Barat, sepanjang 386 meter dengan tinggi tiga meter untuk memperkuat daya tampung air.

Gubernur berharap upaya pengerukan dan optimalisasi pompa dapat meminimalisir dampak banjir ke depan. “Kami terus memantau daerah rawan dan berkoordinasi dengan BBWS Citarum serta pemerintah daerah sekitar. Target kami, genangan bisa surut lebih cepat dan kerugian warga diminimalkan,” pungkasnya.

Dengan langkah antisipasi ini, Pemprov DKI berkomitmen mengurangi risiko banjir di musim penghujan, meski tantangan seperti perubahan iklim dan penurunan tanah tetap menjadi pekerjaan rumah yang kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *