MatrasNews, Bekasi – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menghadiri kegiatan peningkatan kualitas guru yang digelar Dinas Pendidikan Kota Bekasi di Balai Patriot pada, Jumat 25 Juli 2025.
Acara ini turut dihadiri Plt. Kepala Dinas Pendidikan Alexander Zulkarnaen serta puluhan tenaga pendidik dari berbagai sekolah.
Dalam sambutannya, Tri menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak dini melalui metode menyenangkan tanpa tekanan. Ia juga memastikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lewat jalur zonasi, afirmasi, prestasi, dan perpindahan orang tua berjalan adil.
“Bermain harus menyenangkan, bukan menzalimi. Jangan sampai anak-anak kehilangan semangat karena tekanan sistem. Pendidikan bukan tempat untuk ‘no viral, no justice’—setiap masalah harus diselesaikan dengan cepat dan bijak,” tegasnya.
Tri menyoroti respons Pemkot Bekasi terhadap isu pendidikan, termasuk kasus di SMPN 7 yang sempat viral. Ia meminta guru tetap profesional meski menghadapi tantangan seperti jumlah murid per kelas yang mencapai 44 siswa.
“Allah yang membalas kerja keras Bapak/Ibu guru. Doa anak-anak ini yang akan membawa kebahagiaan kita,” ujarnya.
Wali Kota juga menegaskan transparansi pembiayaan pendidikan, menolak praktik memberatkan orang tua seperti biaya renang atau les yang tidak proporsional. “Renang jangan jadi ajang ‘ambil nilai’ dengan biaya tinggi,” tegasnya.
Di akhir acara, Tri melarang keras praktik titip jabatan atau pungutan dalam seleksi kepala sekolah dan sertifikasi. “Tidak boleh ada bayar untuk jadi kepala sekolah atau sertifikasi. Ini soal integritas. Mari jaga marwah pendidikan Bekasi,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Bekasi meningkatkan mutu pendidikan sekaligus memperkuat komitmen terhadap tata kelola yang transparan.









