Advertisement Section
Header AD Image

500 Siswa dari Intitusi Pendidikan Terkemuka Menyajikan Menu 100% Berbasis Nabati 

Matras News – Pada Febuari kemarin, hampir tiga perempat perwakilan Serikat Mahasiswa Universitas Cambridge memilih untuk memiliki menu 100% berbasis nabati di kampus mereka. Capaian tersebut dirayakan para mahasiswa sebagai “langkah signifikan menuju keadilan iklim untuk semua orang di bumi”.

Saat ini, mereka mulai menegosiasikan transisi menuju menu katering berbasis nabati dengan bantuan program Plant-Based Universities yang diinisiasi oleh organisasi untuk keadilan hewan dan iklim, Animal Rebellion.

Di Indonesia, program serupa juga mendapatkan atensi, dan ikut membantu menyajikan makanan yang lebih ramah lingkungan: Nutrisi Esok Hari inisiatif yang diinisiasi oleh Act For Farmed Animals, koalisi perlindungan hewan internasional Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja, menawarkan dukungan dan pelatihan untuk institusi swasta dan publik yang bersedia menyajikan setidaknya 20% makanan berbasis nabati di restoran, kafe, dan kantin mereka.

Program tersebut meliputi bantuan secara gratis oleh ahli gizi profesional dan koki ahli masakan nabati. Sejauh ini, komitmen yang dikumpulkan oleh Nutrisi Esok Hari berpotensi membantu menyajikan 65.054 makanan berbasis nabati per tahunnya.

“Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah orang yang memilih untuk menerapkan pola makan berbasis nabati di seluruh dunia. Salah satu alasan penting yang melatarbelakangi hal tersebut adalah adanya darurat iklim,  karena produk hewani seperti daging sapi dan produk susu merupakan beberapa makanan dengan polusi yang sangat tinggi untuk dikonsumsi”, ungkap Among Prakosa, Manajer Program Nutrisi Esok Hari di Indonesia.

“Pilihan individu itu penting. Namun saat kita memikirkan dampak yang dapat diberikan oleh organisasi yang menyajikan ribuan makanan per harinya, penting untuk melibatkan mereka dalam perubahan ini juga ”.

Di Indonesia, ada enam institusi dengan lebih dari 500 siswa di tiga provinsi yang berkomitmen untuk menyajikan menu 100% berbasis nabati setidaknya satu hari dalam seminggu.

Setelah dialog yang dilakukan dengan Nutrisi Esok Hari pada tahun 2021, tiga institusi telah menyajikan menu 100% berbasis nabati setidaknya satu hari dalam seminggu, dengan jumlah sajian 18.506 menu makanan berbasis nabati.

Tiga institusi lainnya akan mulai mengimplementasikan komitmen tersebut di tahun ini, dan secara keseluruhan diperkirakan 65.054 menu makanan berbasis hewani akan dialihkan ke pilihan yang lebih berkelanjutan dan lebih sehat. Kemajuan tersebut merupakan contoh bagaimana perubahan kecil dapat berdampak besar bagi bumi dan kesehatan manusia.

Tren yang berkembang

Di Amerika Serikat, tren yang sama juga berkembang. Sebanyak 250 Perguruan Tinggi di sana akan memiliki lebih banyak opsi nabati melalui inisiatif oleh Aramark, perusahaan katering di negara tersebut.

Aramark berkomitmen untuk secara signifikan meningkatkan opsi makanan berbasis nabati di sekolah. Pada tahun 2025, hampir setengah menu (44 %) yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut berbasis nabati, dengan melakukan hal tersebut Aramark bertujuan untuk mencapai tujuannya guna mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 25 persen pada tahun 2030.

“Para siswa akan menjadi semakin sadar dan peduli tentang dampak dari makanan yang mereka konsumsi. Tren ini pasti akan datang di Indonesia juga”, ungkap Among. (hr)