Advertisement Section
Header AD Image

Benarkah Sel di Hidung Bisa Sembuhkan Kelumpuhan

Matrasnews.com – Paralisis atau dikenal dengan kelumpuhan adalah ketidakmampuan seseorang untuk menggerakkan satu atau lebih bagian tubuh. Kondisi tersebut dapat terjadi akibat gangguan saraf, otot, efek cedera, ataupun penyakit tertentu.

Kelumpuhan bisa berlangsung sementara atau bahkan permanen. Hal tersebut tentu amat mengganggu kualitas hidup seseorang. Bahkan penderitanya bisa mengalami patah semangat.

Baca Juga : Manfaat Cuci Hidung dengan NaCl untuk Cegah COVID-19

Namun, ada sebuah terapi yang disebut-sebut dapat menyembuhkan kelumpuhan. Terapi itu disebut sebagai sel hidung. 

Sebuah penelitian dilakukan pada seorang pria asal Bulgaria Bernama Darek Fidyka pada 2014. Pria berusia 38 tahun itu mengalami kelumpuhan dari dada ke bawah ketika terlibat dalam sebuah serangan penikaman pada 2010.

Namun kini, usai operasi, Fidyka dapat berjalan dengan bantuan tongkat dan merasa kakinya telah kembali. 

“Setelah mengikuti penelitian ini, saya merasa seperti memulai hidup yang baru. Ini (bisa berjalan lagi) merupakan perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata,” ujarnya, saat itu dirawat di Pusat Rehabilitasi Akron Neuro, Wroclaw, Polandia. 

Jadi, apa rahasia perbaikan kondisi Fidyka? Sekelompok dokter dan ilmuwan peneliti menemukan metode untuk meregenerasi saraf tulang belakang yang terputus di area yang cedera. 

Penelitian tersebut dilakukan di Polandia oleh para ilmuwan yang dipimpin oleh dr. Geoffrey Raisman, profesor di Unit Perbaikan Tulang Belakang di UCL Institute of Neurology, London. 

Baca Juga : Penyebab Sesak Napas saat Tidur

Dalam jurnal ilmiahnya, peneliti  mengatakan telah mampu memulihkan beberapa fungsi anggota tubuh bagian bawah pasien. Mereka mentransplantasikan sel-sel yang disebut dengan olfactory ensheathing cells (OEC) dari hidung pasien.

Pada hidung, sel-sel tersebut bertugas mengirimkan sensasi indera penciuman dari lapisan hidung ke otak. 

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, “Sel-sel Olfactory ensheathing yang terdapat di rongga hidung dekat ke otak berperan dalam regenerasi sistem penciuman primer. Sedangkan sel-sel pada sumsum tulang belakang tidak mampu beregenerasi.”“Hal ini membuat banyak harapan bahwa transplantasi OEC pada sumsum tulang dapat membantu penyembuhan pasien lumpuh,” ujarnya lagi. 

Sel OEC digunakan karena punya kemampuan beradaptasi dan beregenerasi. Dengan kelebihannya ini, OEC mampu memperbaiki sel-sel di tulang belakang. 

Prosedurnya, OEC milik pasien akan ditransplantasikan pada bagian atas dan bawah sumsum tulang belakang yang mengalami kerusakan. Nantinya, sel OEC akan membuat jaringan saraf fiber yang baru dan bertindak sebagai “jembatan” saraf. 

Sebelumnya, nyaris mustahil menyembuhkan tulang belakang yang mengalami kerusakan. Temuan ini tentu menjadi harapan untuk mengobati kelumpuhan.

Meski demikian, beberapa ahli mengatakan, masih butuh lebih banyak bukti medis untuk mencapai kesimpulan tersebut. 

Dokter Theresia menambahkan, “Penggunaan sel-sel ini (OEC) untuk perbaikan cedera tulang belakang telah dilaksanakan selama kurang lebih 30 tahun. Namun, hasil penelitiannya  masih sangat kontroversial, baik pada hewan percobaan ataupun pasien langsung.”

“Penelitian ini memang terdengar seperti secercah harapan bagi pasien lumpuh. Tapi, tetap saja belum dapat memastikan kesembuhan,” ujarnya lagi. 

(*) Matrasnews.com / Dk