Matras News, Bekasi – Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi menanggapi adanya indikasi minimnya partisipasi warga pada pelaksanaan pilkada Kota Bekasi 2024.
Saat ditemui matrasnews.com di ruang kerjanya, Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi mengatakan, menurunnya partisipasi pemilih pada pilkada Kota Bekasi tahun ini, menjadi sebuah evaluasi besar bagi KPU Kota Bekasi dalam menyelenggarakan kontestasi pilkadanya.
“Menjadi sebuah evaluasi besar dan menyeluruh, kenapa bisa menurun partisipasi pemilihnya,” terang Sardi.
Lanjut Sardi, hal ini justru berbanding terbalik pada saat pelaksanaan pilpres maupun pileg, dimana partisipasi warga Kota Bekasi meningkat.
“Sangat berbanding terbalik dengan pelaksanaan pilpres maupun pilegnya. Dimana partisipasi pemilihnya meningkat,” aku Sardi.
Selain itu, Sardi juga sempat menyinggung anggaran yang digelontorkan ke KPU Kota Bekasi yang dinilainya cukup besar.
“Kami sebagai wakil rakyat meminta agar KPU Kota Bekasi segera menjelaskannya kepada publik dan jika dilihat dari anggaran yang digelontorkan cukup besar,” paparnya.
Sardi juga mengungkapkan bahwa simpang siur terkait informasi pilkada, khususnya hasil sementara perolehan suara masing-masing paslon yang belum diterima oleh warga, juga menjadi salah satu indikator turunnya partisipasi tersebut ditambah lagi KPU Kota Bekasi juga tidak melegalkan quick count.
“Kesimpang siuran informasi hingga tidak dilegalkannya quick count oleh KPU, juga disinyalir menjadi salah satu penyumbang menurunnya partisipasi tersebut,” jelasnya.