Matrasnews.com, Bekasi- Bukan seperti tempat wisata pada umumnya, dimana Taman Buaya Indonesia Jaya merupakan sebuah penangkaran buaya terbesar yang ada di Asia. Padahal buaya dikenal sebagai hewan buas dan ditakuti banyak orang, namun siapa sangka penangkaran ini justru banyak dikunjungi wisatawan yang penasaran untuk melihat mereka dari dekat. Daripada penasaran bagaimana keseruannya, simak ulasan berikut.
Sebenarnya tempat wisata ini sudah dibangun sejak tahun 1990 silam, dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan. Bahkan kini sudah memiliki setidaknya lima kolam besar, dimana setiap kolamnya mampu menampung sekitar 100 ekor buaya. Bayangkan bagaimana rasanya melihat segerombolan reptil air di depan mata ? Perasaan takut dan penasaran akan menjadi satu, namun tidak menyurutkan semangat untuk berkeliling di sekitar lokasi penangkaran.
Keunikan tempat ini bahkan sudah dirasakan sejak pertama sampai di lokasi, dimana pengunjung bisa melihat patung berukuran besar yang menyerupai buaya dengan mulutnya yang menganga lebar. Kehadiran patung yang berada di depan pintu masuk ini, menjadi tanda bahwa pengunjung sudah sampai di tujuan sekaligus membawa kesan tersendiri bagi yang melihatnya. Selanjutnya pertanyaan pun terbesit di kepala, seperti apakah disini hanya ada buaya.
Tak perlu khawatir akan merasa bosan melihat buaya berkumpul dalam satu tempat saja, karena pengunjung juga bisa menyaksikan para petugasnya saat memberikan makan kepada reptil raksasa tersebut. Pengunjung pun tak perlu takut ketika berada di lokasi penangkaran, sebab tersedia pengaman di setiap kolamnya berupa pagar besi mencapai tinggi 1,5 meter. Dengan begitu, anda bisa mengelilingi kolam tanpa takut disantap oleh mereka.
Pengunjung dapat berjalan jalan santai, sembari belajar mengenali berbagai jenis buaya hingga bagaimana prosesi penetasan telur buaya. Jika beruntung, pengunjung juga bisa meliha perawatan bayi buaya yang baru saja menetas dari telurnya. Agar para pengunjung tidak merasa bosan, pihak pengelola bahkan memberikan jadwal khusus untuk pertunjukan tradisional debus. Apabila datang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, anda bisa melihat aksi seru sang pawang.
Siapa sangka jika penangkaran terbesar ini, tidaklah sebagai tempat berwisata semata. Reptil ganas tersebut juga dibudidayakan demi kebutuhan publik. Dimana bagian kulitnya akan digunakan sebagai bahan industri, yang akan diolah hingga menjadi berbagai aksesoris menarik sebagai buah tangan. Mulai dari tas hingga sepatu pun ditawarkan, dimana semua bahan pembuatan berasal dari kulit buaya yang berada di penangkaran.
Apakah hanya kulit mereka saja yang bisa dimanfaatkan ? Tentu saja tidak, sebab daging buaya sendiri ternyata bisa diolah menjadi berbagai kuliner sedap untuk dikonsumsi. Tak hanya rasanya yang unik, namun masyarakat percaya bila daging buaya bisa menjadi obat dan berbagai manfaat lainnya bagi tubuh. Bahkan peminatnya pun cukup tinggi, terutama bagi mereka yang memang menyukai daging dagingan.
Perlu diketahui bila taman satu ini tidak hanya meperlihatkan banyaknya buaya berukuran besar kepada pengunjung, namun pihak pengelola ingin mengembangbiakkan reptil ganas ini untuk berbagai kepentingan. Bahkan ada sebuah atraksi seru antara manusia dan buaya, yang siap menghibur setiap pengunjung yang datang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Dijamin dengan kehadiran aktraksi tersebut, berwisata ke tempat ini menjadi lebih seru nan menegangkan.
Setidaknya ada 3 jenis atraksi yang siap menggoncangkan panggung yang terdiri dari atraksi pawang ular, debus, dan sang pemeran utama yaitu pawang buaya. Atraksi yang ditampilkan cukup menarik, sehingga banyak wisatawan yang sengaja datang saat ada jadwal panggung menegangkan tersebut. Ketika ingin menyaksikan aktraksi tersebut, ada baiknya untuk tidak membawa anak kecil.
Kenapa anak kecil tidak diperkenankan menonton atraksi? Mengingat bila dalam penampilannya nanti, ada beberapa adegan kekerasan yang dirasa kurang pantas dan tidak baik ditonton di usianya yang terlalu muda. Bahkan atraksi ini dapat dikatakan ekstrim, sehingga ditakutkan mereka akan menirukan adegan tersebut di rumah. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, nampaknya peringatan ini perlu ditaati.
Selain menyajikan penampilan menantang maut, pengunjung akan mendapatkan ilmu baru dari pemberian sedikit tips saat menghadapi ular. Bahkan sang pawang akan menunjukkan secara langsung, bagaimana menghadapi ular sanca atau phyton, yang siap melilit tubuh mangsanya. Sang pawang menjelaskan dengan jelas, sehingga ilmu tersebut dapat diterima dan dicerna dengan mudah oleh para pengunjung.
Berbeda dengan atraksi dengan sang reptil berbadan besar ini, dimana lebih terkesan mistik dan lebih menegangkan lagi. Bagaimana tidak, sebab sang pawang biasanya akan membakar dupa terlebih dahulu sembari mengucapkan mantra tertentu saat menggigit jimat yang ada di kalungnya. Seakan menjadi upacara sebelum pelaksanaan atraksi yang tak boleh dilewatkan, dalam proses ini suasana tegang bahkan sebelum atraksi dimulai.
Sebelum berkunjung ke suatu tempat, penting untuk mengetahui harga tiket masuk beserta jam operasionalnya. Dengan adanya persiapan tersebut, dijamin liburan menjadi lebih menyenangkan dan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Namun tak perlu khawatir akan harga tiketnya, karena pihak pengelola menawarkan harga yang ramah di kantong. Orang dewasa akan ditarik tarif sekitar 10 ribuan per orang, dan untuk anak anak dikenakan tarik 6 ribuan per orang.
Namun perlu diingat, bila tarif yang ditawarkan mungkin saja berubah sewaktu waktu seperti saat hari libur panjang ataupun libur akhir pekan. Oleh karenanya, tidak ada salahnya membawa uang lebih sebagai langkah pencegahan. Lalu bagaimana dengan jam operasionalnya ? Tempat wisata ini sia menyambut pengunjung mulai jam 8 pagi hingga 4 sore. Bagi anda yang ingin melihat atraksi seru, dapat berkunjung pada hari minggu jam 11 pagi dan 2 siang.
Perlu diingat, bila hari libur adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tersayang. Oleh karenanya, jumlah pengunjung yang datang di hari libur melonjak drastis. Bahkan sejak tempat wisata ini dibuka, sudah banyak pengunjung yang siap mengantri untuk membeli tiket masuk. Pastikan untuk tertib dan tidak saling berdesakan, agar hari libur anda lebih menyenangkan.
Tertarik mengunjungi taman ekstrim tak biasa ? Langsung saja menuju ke lokasi yang berada di Jalan Raya Cibarusah, Kecamatan Serang, Bekasi, Jawa Barat. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum ketika hendak menunju lokasi wisata ini. Bahkan akses menuju lokasi dapat dikatakan cukup mudah, terutama jika lewat jalur tol Cikarang Barat. Saat keluar dari tol, silahkan ambil posisi kanan untuk menuju Jonggol Bogor.
Disebut sebagai tempat penangkaran reptil buas berukuran besar, ternyata tempat ini justru menarik perhatian pengunjung. Disana pengunjung akan dibuat takjub tak percaya, ketika melihat perawakan mereka yang garang dengan jumlah ratusan. Dapat merasakan sensasi berbeda, karena tempat ini berbeda dengan tempat wisata lain yang biasanya menyajikan pemandangan indah nan menawan.
(#)matrasnews.com/jt