Matras News, Bekasi – Dalam rangka mengisi beragama aktivitas siswa dengan kegiatan positif selama bulan ramadhan, ratusan siswa SMKN 5 Bekasi bukan hanya dibekali pengetahuan agama saja, tetap juga dibekali dengan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMKN 5 Bekasi, Agus Wimbadi. Kegiatan pesantren kilat atau yang biasa disebut Smartren Ramadhan, seperti biasa siswa melaksanakan kegiatan shalat dhuha secara berjamaah yang kemudian disambung dengan tadarus Al-Qur’an.
“Kegiatan Smartren Ramadhannya diawali dengan shalat dhuha baru tadarus Al-Qur’an hingga ke materi keagamaan,” terang Agus, Selasa 18/3/2025.
Lanjut Agus, dalam kegiatan Smartren Ramadhan SMKN 5 Bekasi kali ini lebih menekankan kepada perbaikan membaca ayat suci Al-Qur’an terhadap siswa.
“Untuk kegiatan Smartren Ramadhan kali ini, kami memfokuskan kepada perbaikan membaca Al-Qur’an untuk siswa,” katanya.
Agus pun menjelaskan, bukan tanpa alasan hal tersebut dilakukan. Banyak siswanya yang bisa membaca Al-Qur’an, hanya saja tajwidnya masih harus diperbaiki, sehingga bacaan panjang pendeknya, dengungnya dan lain sebagainya bisa dilafalkan dengan benar dan sesuai dengan kaidah bacaan yang ada serta bisa mendapatkan keberkahan yang mulia dari Allah SWT.
“Kami ingin mereka bukan hanya sekedar bisa baca saja, tetapi juga mereka mengetahui hukum bacaannya atau memperbaiki tajwid bacaannya, sehingga setiap ayat yang mereka ucapkan benar. Karena beda bacaan nantinya akan beda arti dan kami berharap siswa kami bisa membaca Al-Qur’annya dengan baik dan benar,” tekan Agus.
Dijelaskannya pula, untuk tahun ini, pihak sekolah juga menekankan kepada siswanya agar fokus terhadap hal tersebut, baru kepada mengkhatamkan bacaan Al-Qur’annya. Karena di bulan ramadhan banyak kegiatan yang bisa dilakukan dan salah satunya adalah dengan memperbanyak tadarus Al-Qur’annya.
“Alangkah bijaknya dalam kesempatan yang baik ini, kita perbaiki dan belajar bersama-sama tata cara hingga hukum bacaan Al-Qur’annya. Jika sudah benar, baru mengkhatamkan bacaan Al-Qur’annya,” tegasnya.