MatrasNews, Jakarta – Suasana haru dan tawa menyambut ribuan murid baru di gerbang sekolah se-Indonesia pada pekan pertama tahun ajaran 2025/2026.
Hari pertama sekolah diwarnai sambutan hangat guru dengan senyum dan pelukan, menggantikan kesan kaku baris-berbaris atau tugas berat. Ini adalah wujud implementasi Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan Ramah (MPLS Ramah) berdasarkan Surat Edaran Mendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025.
MPLS Ramah menjadi transformasi pendidikan yang menempatkan murid sebagai insan pembelajar utuh. Tak sekadar pengenalan fasilitas sekolah, program ini fokus pada penguatan karakter, inklusivitas, dan kenyamanan anak.
“Kami ingin anak datang dengan senang hati, bukan tekanan. MPLS Ramah adalah sambutan penuh cinta,” ujar Siti Rahayu, guru SDN Tugu Utara, Jakarta.
Kegiatan berbasis kebahagiaan selama lima hari, siswa diajak, Pertemuan pagi ceria dengan permainan kolaboratif, Pengenalan nilai budaya sekolah melalui dongeng dan simulasi, Edukasi literasi digital dan hidup sehat berbasis cerita. Observasi guru untuk identifikasi kebutuhan belajar individu.
Kegiatan dilaksanakan tanpa perpeloncoan, atribut aneh, atau pungutan biaya, dengan prinsip partisipasi aktif orang tua. Untuk sekolah berasrama, masa pengenalan bisa diperpanjang guna adaptasi optimal.
Kementerian Pendidikan menginstruksikan dinas pendidikan di seluruh daerah memantau pelaksanaan MPLS Ramah. Tujuannya, memastikan pengalaman belajar pertama anak berlangsung aman, inklusif, dan menyenangkan.
“Sekolah harus jadi rumah kedua yang membahagiakan,” tegas Plt. Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikdasmen dalam rilis resmi.
Dengan MPLS Ramah, langkah pertama anak di dunia pendidikan tak lagi dihantui ketakutan, melainkan dibingkai kebersamaan dan semangat belajar yang mengakar kuat.









