Matrasnews.com – Guna berpartisipasi dan kepedulian mahasiswa universitas terhadap isu-isu kekerasan di lingkungan kampus dan lingkungan masyarakat kampus, Universitas Sahid Jakarta menyelenggarakan Pemilihan Duta Mahasiswa Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak beberapa hari lalu di bilangan loby Universitas Sahid Jakarta.
Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Perempuan dan Anak, Andi Anggreni (31) menyambut baik atas terpilihnya sebagai Duta Mahasiswa.

Andi Anggraini merasa terkesan dengan terpilihnya sebagai Duta Mahasiswa Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak “dengan adanya dukungan dari teman-teman supaya dari angkatan ini khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi program modular dari kelas modular itu bisa membawa nama baik dan menjadi motivasi.
“Tiga konsep yang ingin kita bawa disini yang pertama adalah dari segi pencegahan dan yang kedua dari segi tindakan tubuhnya kemudian ketiga dari kampanye. Adapun dari segi prosesnya itu sendiri, tentunya akan mengadakan kegiatan-kegiatan atau program-program yang lebih edukatif kepada para mahasiswa, tentunya bukan hanya mahasiswa, kepada calon-calon mahasiswa, yang nantinya akan melakukan semacam pelatihan Trainer kemudian pelatihan konselor sebaya.

“Kenapa konselor sebaya ?, karena hal ini kan kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus, biasanya para mahasiswa itu tidak berani melaporkan ke dosen tapi kepada rekan seusianya. Suasana inilah yang rekan seusianya yang ingin kita bangun dan kita latih menjadi seorang konselor. Jadi jika ada terjadi isu seperti ini bisa ditangani oleh para calon konselor ini.
Kemudian yang kedua kita akan membangun sebuah service center untuk Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan anak ini. Kita akan kerjasama dengan sahabat perempuan dan anak, sehingga jika ada terjadi, ke arah mana kita bisa langsung tangani.” Ucap Andi Anggreni.

“Kemudian dari segi kampanye-Kampanye kampus untuk menciptakan konten-konten yang lebih baik guna mengangkat nama baik kampus. Yang mana misi kita adalah bagaimana caranya kita bisa menciptakan bahwa Universitas Sahid merupakan pendidikan tinggi yang aman untuk melanjutkan pendidikan bagi para calon mahasiswa, serta berkolaborasi dengan sekolah – sekolah memberikan pelatihan-pelatihan yang lebih edukatif, dan akan membuat lagi batasan-batasan antara ruang mahasiswa dengan dosen, para pengajar, guna untuk menghindari adanya hal seperti itu, “pungkasnya.
Duta Mahasiswa Anti Kekerasan Perempuan dan Anak, Andi Anggreni berharap” dengan adanya Duta pemilihan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan anak ini membantu khususnya di bidang Pendidikan / akademisi serta bisa membantu meringankan dan mengurangi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ada di Indonesia,” katanya.
(Her)