MatrasNews, Bekasi – Bupati Kabupaten Bekasi Ade Kuswara Kunang menegaskan komitmennya untuk menjadikan kesehatan sebagai prioritas pembangunan berbasis desa, termasuk penyediaan sanitasi dan rumah sehat bagi pasien kusta. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke sejumlah desa pada, Rabu (23/7/2025).
“Kita ingin membangun Kabupaten Bekasi dari desa. Mulai dari lingkungan bersih, rumah sehat, sampai data desa presisi. Kalau rumah penderita kusta tak layak, kita bantu rehab,” tegas Ade.
Data hingga Juni 2025 menunjukkan terdapat 121 kasus baru kusta di Kabupaten Bekasi, dengan Case Detection Rate (CDR) sebesar 3,34. Mayoritas kasus merupakan tipe Multibasiler (MB) atau kusta basah, bahkan ditemukan enam kasus pada anak-anak, yang mengindikasikan masih adanya penularan aktif di tingkat rumah tangga.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menyebut kunjungan Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Barat sebagai momentum penting untuk mengubah persepsi masyarakat tentang kusta sekaligus memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Ini bukan aib. Ini momentum bagi Bekasi untuk membuktikan bahwa kita mampu mencapai eliminasi kusta, dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan dari pusat hingga desa,” ujar Alamsyah.
Program eliminasi kusta di Kabupaten Bekasi kini mengedepankan pendekatan kolaboratif melibatkan Puskesmas, rumah sakit, klinik swasta, kader desa, serta dukungan organisasi internasional seperti NLR (No Leprosy Relief).
Selain penyediaan layanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga fokus pada rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi pasien kusta serta pendampingan sosial untuk mengurangi stigma di masyarakat.
“Kami tidak hanya menangani aspek medis, tetapi juga memastikan lingkungan yang mendukung pemulihan pasien,” tambah Alamsyah.
Dengan langkah ini, Kabupaten Bekasi berupaya menekan angka penularan kusta sekaligus mewujudkan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.









