MatrasNews, Bandung – Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat, Agita Nurfianti, mendorong musik tradisional angklung sebagai sarana diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional. Hal ini disampaikannya saat membuka Pre-Journey Concert 2025 yang digelar Tim Muhibah Angklung (TMA) di Bandung, Jumat (1/8/2025), sebagai persiapan misi budaya mereka ke Australia.
Dalam siaran persnya, Sabtu (2/8/2025), Agita menyatakan apresiasi tinggi atas inisiatif TMA. “Sebagai anggota DPD RI yang membidangi seni dan budaya, saya sangat bangga dengan semangat generasi muda melestarikan dan mempromosikan angklung ke dunia,” ujarnya.
Angklung, alat musik tradisional Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, dinilai Agita memiliki kekuatan menyatukan harmoni dan nilai kebersamaan. “Angklung bukan sekadar alat musik, melainkan simbol gotong royong dan diplomasi budaya yang mampu menjangkau dunia,” tegasnya.
Ia mendukung penuh misi TMA ke Australia pada September 2025, termasuk penampilan mereka di Brisbane Festival, festival seni terbesar di Australia. “Ini langkah strategis memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya Jabar, di panggung global,” tambah Agita.
Di sisi lain, ia mendorong pemerintah memperbaiki infrastruktur kesenian, seperti gedung teater, untuk memudahkan akses seniman. “Tempat pentas seni harus ditingkatkan agar budaya kita semakin berkembang,” ucapnya.
Maulana M. Syuhada, Pendiri TMA, mengungkapkan konser ini dipersiapkan dalam tujuh bulan dengan hasil memukau. “Kami akan tampil di Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Canberra. Ini bukti semangat gotong royong bisa menembus batas waktu,” kata Maulana.
Sebelumnya, TMA telah membawa angklung ke Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Mereka juga memproduksi film dokumenter “The Journey: Angklung Goes to Europe”, yang masuk nominasi Piala Citra 2024.
Dengan misi ini, angklung semakin mengukuhkan diri sebagai bahasa universal yang menyatukan dunia melalui harmoni.









