Advertisement Section
Header AD Image
Tidak Mudik, TMII Sajikan Budaya dan Kuliner Khas Nusantara

Tidak Mudik, TMII Sajikan Budaya dan Kuliner Khas Nusantara

Matras News, Jakarta – Sajian ragam budaya dan kuliner khas nusantara pada destinasi pariwisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadikan suasana lokasi itu layaknya kampung halaman.

Sehingga, TMII dapat dijadikan sebagai alternatif lokasi wisata bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tidak melakukan mudik atau pulang kampung saat perayaan Idul fitri 1445 Hijriah (H) beberapa waktu lalu. 

Perpaduan ragam budaya dan kuliner khas nusantara yang diselenggarakan di TMII akan mengobati rasa rindu masyarakat Jabodetabek yang tidak melakukan tradisi pulang kampung. 

Ada lima budaya legendaris khas nusantara yang bakal ditampilkan oleh pengelola TMII yakni.

Pertunjukkan Lompat Batu khas dari Kabupaten Nias di Sumatera Utara (Sumut), Reog Ponorogo khas dari Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur, Kuda Lumping has dari Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur, Bambu Gila khas dari Kabupaten Maluku Tengah di Maluku, dan Borneo Show adalah pertunjukkan budaya khas dari sejumlah provinsi di Pulau Kalimantan. 

Vice President (VP) Marketing Communication TMII Erika Silviana mengatakan,”Kita ingin mengakomodir masyarakat yang tidak bisa pulang kampung atau belum sempat pulang kampung untuk bisa menikmati suasana kampung halamannya di TMII.

Terdapat lima budaya legendaris itu, lanjut Erika, ditampilkan secara otentik sesuai dengan warisan leluhur secara turun temurun dengan atribut khas dari wilayah terkait.

Setiap gerakan dari budaya yang ditampilkan akan memiliki nuansa budaya yang kental, sehingga masyarakat dapat merasakan suasana kampung halaman secara nyata. 

“Kita membawakan secara otentik, supaya masyarakat dapat memahami budaya yang ditampilkan,” kata Erika. 

Kemudian, pihaknya juga menyediakan kuliner legendarisn dengan cita rasa khas dari sejumlah wilayah di tanah air diantaranya, hidangan Lontong Medan adalah kuliner khas Kota Medan di Sumatra Utara (Sumut) yang berisi lontong, sayuran, dan kuah santan berwarna kuning kemerahan.

Asinan Kiamboy yang marak diminati oleh masyarakat pada sejumlah daerah di tanah air, merupakan hidangan khas dari negeri Tiongkok yang disajikan pada gelaran kuliner khas di TMII.

Olahan manisan dari buah plum yang memiliki rasa asam, asin, dan manis. Cocok dipadukan dengan asinan rambutan, karena akan menambah cita rasa asinan.

Dan juga terdapat hidangan Es Dawet Cendol khas dari Kabuaten Garut di Jawa Barat adalah minuman tradisional yang terbuat santan, air gula jawa atau juruh, isinya dawet yang terbuat dari tepung beras dan tepung ketan, dan biasanya dicampur dengan es.

“Masyarakat yang datang tidak mau pulang, karena bisa menikmati kuliner yang sangat unik dari sejumlah daerah,” kata Erika. 

Erika optimis, dua faktor tersebut akan menarik masyarakat di sekitar Jabodetabek datang berkunjung untuk mengisi liburan dari mulai 8-15 April 2024.

Pasalnya, kekuatan dari lima budaya yang ditampilkan merupakan sebuah keunikan yang memiliki nilai budaya yang tinggi. Kemudian, kuliner dengan cita rasa khas yang disajikan pun dapat menjadi daya tarik tersendiri. 

“Optimis membawa dua keunikan itu, untuk menjadi magnet bagi masyarakat datang ke TMII,” ujar Erika.